Gubernur DKI Fauzi Wibowo (Sumber Foto: http://www.newsgol.com/) |
Menurut Taufik, pembangunan di Jakarta terlihat tidak pro rakyat kecil. Sebaliknya, tata kota yang ada terkesan cuma berpihak pada orang berpunya.
“Wajar saja kemiskinan belum terselesaikan. Bisa dilihat dari situ. Sampai mana keberpihakan pemprov pada rakyat miskin,” tanya Taufik di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan data statistik, lanjut Taufik, ada sekitar 500 ribuan warga miskin di DKI. Dia khawatir hal itu tidak didiskusikan secara komprehensif oleh pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengurangi warga miskin di ibukota.
Menurutnya, jika memang serius ingin menyelesaikan persoalan kemiskinan, sebaiknya pemprov mengundang seluruh stakeholder di Jakarta membahas masalah ini. Termasuk memetakan daerah mana saja yang masuk kategori daerah warga miskin di Jakarta. Atau, berapa banyak orang yang tua yang sudah tidak mampu lagi bekerja.
“Angkat tema ini secara serius. Masa nggak bisa diselesaikan?” cetus Taufik.
Berkaitan dengan pengawasan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengenai masalah ini, Taufik menilai, pengawasan terhadap Pemprov DKI sangat lemah.
DPRD, menurutnya, terkesan hanya melakukan sesuatu yang sifatnya rutinitas, tidak membuat terobosan. Hal ini dia anggap tak terlepas dari faktor kepemimpinan yang ada di dewan. “DPRD saat ini tak jauh lebih baik dari DPRD periode lalu,” kritik Taufik.
Ketua Jaringan Ekonomi Masyarakat Madani (Jeram) Ade Ukard berharap, Pemprov DKI bisa lebih efektif mengentaskan kemiskinan. Selain itu, dia meminta upaya penanggulangan kemiskinan dibarengi penambahan anggaran.
Ade juga mendesak, agar DPRD DKI Jakarta terus mendorong gubernur mengembangkan berbagai program agar bisa bekerja lebih baik. “Jangan saling sikut mencari keuntungan pribadi. Anggaran penanggulangan warga miskin memang lebih besar dibanding yang lainnya. Ini tercermin dari setiap APBD yang disahkan dewan,” pungkasnya. [rm]
Sumber : rakyatmerdekaonline.com
0 komentar:
Posting Komentar
Saran, ide atau kritik anda.