Head Banner

Jumat, 22 April 2011

PKS dan Pertaruhan Politik Islam

Oleh : Teuku Zulkhairi
Perjalanan dan kiprah politik Islam dalam sejarahnya selalu diterpa oleh berbagai “badai” besar. Berbagai konspirasi membendung arus penyebaran politik Islam di berbagai kawasan.

Kita tentu ingat persis ketika kemenangan partai Islam HAMAS di Palestina yang ditentang habis-habisan oleh negara-negara Barat. Refah di Turki yang dibubarkan militer dengan alasan mengancam sekulerisme Turki, hingga Najmuddin Erbakan sebagai pelopor politik Islam kontemporer di Turki dilarang aktif di dunia politik selama beberapa tahun.

Larangan terhadap eksistensi Ikhwanul Muslimin di Mesir di masa Husni Mubarak, hingga pencaplokan terhadap kemenangan FIS di Aljazair beberapa dasawarsa silam dan berbagai kasus memilukan lainnya. Begitu juga sejarah Masyumi yang memperjuangkan politik Islam di Indonesia yang kemudian kita ketahui dibubarkan oleh presiden Soekarno. Begitulah sejarah perjalanan partai yang mengusung politik Islam di pentas demokrasi dunia.

Namun demikian, dibalik sejarah kelam tersebut, saat ini angin segar politik Islam sedang menaungi beberapa kekuatan Islam. Dimulai dari Turki yang eksistensi partai AKP dibawah kepemimpinan kharismatik Tayyib Erdogan berhasil menjadikan Turki sebagai kekuatan dunia yang disegani. Kuat secara militer dan ekonomi. Dan disaat yang bersamaan juga berhasil menampilkan Islam ke permukaan dengan mengalahkan pengaruh kekuatan sekuler yang hegemonik.

Di Indonesia, pasca Orde Baru, Islam politik bisa dikatakan mengalami kebangkitan yang signifikan, terutama secara kuantitatif. Kemunculan partai-partai berbasis Islam seperti PBB, Mayumi Baru, PK (kemudian menjadi PKS) menemani keberadaan PPP yang terlebih dahulu ada.

Namun kertebukaan politik Indonesia yang sudah melepaskan idelogi membuat keberadaab partai-partai Islam kehilangan daya jualnya, praktis kini, hanya PKS yang satu-satunya partai Islam yang perolehan suaranya meningkat di setiap pemilu. Sementara PPP yang pada pemilu 2004 meraih suara yang sangat signifikan, pada pemilu 2009 yang lalu mengalami penurunan suara yang sangat drastis.

Nasib beberapa partai Islam lain seperti PBB, PBR dan PKNU juga sangat malang dengan gagalnya mereka mencapai Electoral Threshold sehingga gagal menempatkan wakilnya di parlemen.

“Badai” Menerjang PKS

Kiprah PKS pun kini menerima ujian dahsyat. Khususnya pasca keributan terkait hak angket mafia pajak di parlemen. Ketika memperjuangkan hak berbicara ini, fraksi PKS di DPR RI secara konsisten mendukung hak angket tersebut meski dengan ancaman direshuflenya beberapa menterinya dari koalisi.

Kemudian hak angket tersebut kandas setelah fraksi dari Gerindra, PPP, PD dan PKB menolak hak angket tersebut, namun “badai besar” terfokus hanya menerjang PKS. “Badai” yang dimotori oleh mantan kadernya ini sejatinya bukanlah perkara yang terjadi dengan sendirinya.

Pasalnya, menurut pengakuan beberapa petinggi PKS, kasus pemecatan Yusuf Supendi sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu. Lalu kenapa baru sekarang baru dimunculkan?

Pengamat politik Burahanuddin Muhtadi melihat tidak tertutup kemungkinan adanya grand desain dari pihak luar yang bermain. Seperti adanya manuver yang sengaja dilakukan untuk mengkerdilkan PKS yang dinilai mulai mengganggu dan merongrong kekuasaan akibat ketegasannya yang berbeda dengan partai lain yang tergabung dalam koalisi terkait kasus hak angket pajak beberapa waktu lalu(detiknews.com/25/3).

Namun demikian, satu sisi positif adalah jika Yusuf Supendi (YS) membeberkan kasus ini menjelang pemilu 2014, kemungkinan suara PKS akan anjilok. Namun beruntung YS tidak menunggunya hingga menjelang pemilu 2014, sehingga PKS pun bisa menyiapkan amunisi untuk mengklarifikasi apa yang mereka sebut sebagai fitnah dari YS.

Waktu akan memberikan jawaban apakah tudingan YS untuk PKS benar adanya, seperti tuduhan korupsi YS kepada Anis Matta. Hanya tudingan “korupsi” ini yang patut kita tunggu jawabannnya. Sedangkan tuduhan poligami “tidak sah”, pemecatan secara sepihak, saya kira ini bukan masalah besar yang patut dibahas.

Apalagi penilaian YS menyebut tidak sahnya poligami beberapa elit PKS ini hanya karena tidak mendapat persetujuan dari dewan syariah partai.

Faktanya, Hidayat Nurwahid kemudian turut berbicara, bahwa persetujuan dewan syariah bukan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh anggota PKS yang ingin poligami. Isu poligami elit PKS ini sedikit tidaknya mungkin memang akan mempengaruhi konstituen PKS dari kalangan perempuan, namun nampaknya masyarakat sudah mulai sadar dengan permainan politik di negara ini.

Jika menjauhi PKS hanya dengan alasan karena beberapa elit PKS melakukan poligami, saya kira partai yang anti kepada poligami lebih berhak untuk dijauhi. Pemahaman keislaman masyarakat Indonesia saya yakin tidak buruk. Apalagi faktanya PKS tidak memasukkan poligami sebagai program partai. Dengan alasan ini, saya kira PKS masih akan tetap kuat.

Terkait pemecatan terhadap beberapa kadernya, saya kira ini bukti bahwa aturan di PKS berjalan ketat, dinamis dan tersistem. Satu hal yang membuat partai ini masih rapi hingga hari ini. Jika melanggar, anggota dewan syariah sekalipun tetap akan dipecat. Kita tentu tidak akan memaksa mereka(pengurus PKS) untuk membeberkan apa kesalahan YS karena PKS sendiri sepakat untuk tidak membuka aib YS.

Namun demikian, terlepas dari kekurangan-kekurangan yang ada pada PKS, penulis kira kita tetap bisa melihat partai ini sebagai partai yang memperjuangkan politik Islam. Keputusan PKS untuk menjadi partai terbuka sebenarnya sangat mudah untuk dipahami.

Sebab, jika PKS dengan agenda Islamnya hanya berharap pemilih dari kalangan Islam ideologi, tentu saja hal itu tidak cukup untuk memenangkan mereka dalam pemilu.

Secara kuantitas, suara pemilih dari kalangan Islam ideologi masih kalah jauh dari kalangan nasionalis-sekuler. Dalam hal pemikiran keislaman, meminjam pendekatan antropologi politik Clifford Geertz yang mengkategorikan priyayi, abangan, dan santri. Umat Islam di Indonesia, tidak terkecuali Aceh sekalipun, nampaknya mayoritas merupakan Islam abangan.

Partai Islam bukan pilihan politik muslim abangan yang justru lebih nyaman menjatuhkan pilihan politiknya kepada partai-partai nasionalis yang mengusung Pancasila sebagai ideologi. Fakta ini nampak dari pemilih partai-partai nasionalis seperti Demokrat, Golkar, dan PDIP, yang notabenenya mayoritas adalah umat Islam.

Dan pengalaman-pengalaman runtuhnya kekuatan Islam di beberapa kawasan lain sepertinya sudah dipelajari betul oleh PKS. Sehingga kemudian dengan misinya menjadi partai “terbuka”, PKS nampak ingin menjadikan agenda dakwah Islam sebagai agenda negara.

Bukan hanya tugas parpol Islam atau organisasi-organisasi Islam lainnya. Dan ini Nampak berhasil. Misalnya terlihat ketika PKS menjadi rekayator dibelakang RUU Anti Pornografi yang ditelurkan parlemen.

Menjadi aktor dan pelopor dibelakang agenda negara melawan arus budaya korupsi. Agenda Islam PKS ini juga menjadi agenda negara ketika PKS melalui Tifatul Sembiring akhirnya “berhasil” menutupi akses pornografi di dunia maya. Dan sebagainya.

Partai politik Islam, dengan segala kekurangannya, saya kira masih jauh lebih baik dari partai non Islam. Saya pikir, jika berbicara tentang Islam maka mestinya partai Islamlah yang harus bangkit.

Karena Islam adalah satu-satunya agama yang mengatur segala lini kehidupan manusia dengan sistemnya yang universal dan integral. Berharap ditengah pudaranya warna partai Islam lain dan realitas historis bahwa partai-partai Islam sulit bersatu, mudah-mudahan PKS sanggup bertahan menghadapi ”badai” tersebut untuk mempertahankan eksistensi kiprah politik Islam di nusantara.

Kita tentu tidak mau melihat PKS bernasib sama seperti beberapa partai Islam lain yang akhirnya menjadi sejarah saja dengan kegagalannya mencapai Electoral Threshold.

Harus diakui, pasca kemunculannya, PKS telah memberikan warna berbeda di pentas perpolitkan negara kita. Sebagai umat Islam, kenapa tidak jika kita harus mengakui kelebihan dan apa yang telah dikerjakan oleh saudara?.

Berharap mereka sempurna adalah hal yang mustahil. Karena kita juga tidak bisa sempurna. Keep Istiqamah PKS! Wallahu a’lam bishshawab.

Sumber : www.eramuslim.com
Read more »

Kamis, 21 April 2011

Ust. Hilmi : PKS Akan Mendapat Kemenangan Besar


Sumber Foto :www.mediaindonesia.com
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin menegaskan partainya akan mendapat kemenangan besar atas berbagai upaya melemahkan PKS oleh pihak lain. Hal itu ditegaskan Hilmi dihadapan puluhan ribu kader pada Milad ke-13 PKS yang digelar di Gelora Bung Karno, Ahad.
"Hari ini kita melaksanakan syukuran besar dan Insya Allah kita juga akan mendapat kemenangan besar," ujarnya. Hilmi menyatakan partainya tidak menerima posisi yang hina dan rendah. Sejak lahir seorang umat sudah dibebani amanat oleh Allah SWT dan karenanya dipundak kader PKS ada amanah besar yang tidak boleh dikhianati.
Ia menegaskan amanah dan tangngungjawab itu harus ditunaikan. Seluruhnya gerak tindakan dan perbuatan akan dituntut tanggungjawabnya oleh Allah. "PKS sebagai partai gerakan dakwah dan lahir dengan membawa misi menyebar kasih sayang dan kita lahir dengan kehormatan untuk meraih kejayaan," ujarnya.
Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq menegaskan dalam pandangannya ada sejumlah angin yang mulai menerpa partai bernomor delapan tersebut. "Ada angin yng menyejukkan, menggoyang dan memporakporandakan sejumlah tatanan yang telah dimiliki bersama," ujarnya.
Sambil diiringi teriakan Allahuakbar, dalam pidato politiknya itu ia meminta agar kader PKS terus mengobarkan teriakan Hasbunallah, wanikmal wakir, nikmal maula wanikmal basir. Terhadap tantangan itu, ia mempertanyakan haruskan kader PKS menghindar dan menjauh dari tantangan. Luthfi kemudian menjawab sendiri.
Ia menegaskan partainya tidak mencari-cari, tidak akan mengorek-ngorek dan tidak akan menelisik hal yang bisa mengganggu orang lain. "Allah SWT telah menyebutkan bahwa tidak satupun usaha yang tidak mendapat ujian dan tantangan," tegasnya.
Redaktur: Stevy Maradona

Sumber: www.republika.co.id
Read more »

Rabu, 20 April 2011

Milad Ke-13 PKS, Sambutan Bang Sani


Read more »

Milad Ke-13 PKS, Orasi Kebangsaan Ust. Hilmi Aminuddin.


Read more »

Senin, 18 April 2011

Kado Milad Ke - 13 untuk PKS

foto dari: www.mediaindonesia.com
Haru biru Milad PKS Ke 13
*Catatan seorang kader PKS

Suasana pagi Ahad tanggal 17 April 2011 tidak seperti biasanya. Karena Hari ini akan ada acara Milad PKS ke 13 di Gelora Bung Karno.

Sudah menjadi kebiasaan, sebagai pendukung PKS aku sibuk memprsiapkan diri, istri dan tiga orang anakku yang masih lucu-lucu untuk meramaikan Milad PKS itu.

Informasi dari pengurus DPC PKS Kebon Jeruk melalui SMS pagi itu mengatakan bahwa massa dari Jawa Barat dan Banten akan hadir sekitar 120 ribu orang, Subhanallah sebuah jumlah yang sangat besar. Bahkan sebagian massa tersebut sudah berangkat lebih awal dan tiba di jakarta pukul 02.00 dini hari.

Sehari sebelumnya Struktur DPC PKS KebonJeruk bersama Ketua-ketua DPRa melakukan konsloidasi untuk mempersiapkan jumlah massa yang akan di hadirkan ke acara tersebut. sebanyak 3000 massa menjadi target DPC PKS Kebon Jeruk.

Tiba saatnya aku bersama keluarga menuju ke Gelora Bung Karno untuk ikut meramaikan Milad PKS. Ada sebuah pertanyaan dalam diri yang menghinggapi pikiranku, Apakah Milad PKS kali ini seramai dan sebesar Milad PKS sebelumnya ? di banjiri oleh jumlah massa yang banyak hingga tumpah ruah baik kader atau simpatisan.

Pertanyaan itu muncul karena akhir - akhir ini banyak berita-berita negatif di media massa yang mendiskreditkan PKS. Mulai dari berita tentang Misbakhun anggota dewan dari PKS yang kesandung kasus LC fiktif Bank Century, gugatan Yusuf Supendi salah satu mantan pendiri PKS ke beberapa pengurus pusat ke KPK dan Baleg DPR RI, dan yang teranyar kasus foto anggota dewan PKS yang ketangkap kamera saat sidang paripurna membuka email berisi link porno. Berita ini selain merusak jargon PKS yang bersih, peduli dan profesional juga dapat melemahkan loyalitas kader dan antipati masyarakat kepada partai ini.

Tanpa terkecuali diriku. Namun aku bukanlah orang yang percaya begitu saja terhadap semua pemberitaan itu. sebab aku yakin bahwa partai ini masih menjadi partai yang dapat di harapkan untuk memperjuangkan nasib rakyat ke depan dari sekian banyak partai lain. Semua berita-berita negatif itu hanya sedikit dari kebaikan PKS yang telah banyak berbuat untuk ummat.

Dengan menggunakan sepeda motor MIOku aku bonceng istri dan tiga orang anakku. Pukul 08.00 pagi aku tiba di Gelora Bung Karno. Hingga aku masuk lewat pintu 2 menuju sektor 3. Sampai di tribun aku melihat masih banyak bangku yang kosong hanya ada sebagian tribun saja yang terisi sudah penuh.

Seolah membenarkan dugaan pertanyaan ku, sepertinya PKS sudah di tinggalkan oleh konstituensya. MC sudah mulai membuka acara dengan berbagai macam pertunjukan. Tetapi bangku masih saja kosong hingga pukul 09.00.

Namun semua dugaan itu hilang, terjawab dengan kenyataan akhirnya jumlah massa memenuhi semua bangku setiap tribun di GBK. Bahkan masih banyak yang tidak dapat masuk untuk menyaksikan langsung acara di dalam stadion GBK. Sebanyak 500 ribu massa tumpah ruah menghadiri Milad PKS ini.

Nampak sogan-slogan spanduk yang bertuliskan optimisme partai dan kader seperti "Apapun yang terjadi PKS tetap Solid", PKS Bekerja Untuk Indonesia. DI tambah lagi yel-yel yang yang di suarakan "PKS Bersatu tak bisa di kalahkan". hingga pekikan takbir yang menjadi ciri partai inipun menggema yang dapat menggetarkan musuh PKS jika mendengarnya.

Tak sadar air mata mengalir, melihat begitu banyak massa yang hadir dengan penuh semangat dan harapan kepada PKS. Ternyata berita-berita negatif itu tak mampu melunturkan loyalitas kader dan simpatisan untuk tetap mendukung PKS.

Sambil berdoa dalam hatiku semoga Allah senantiasa menjaga partai ini dari segala makar dan tangan jahat yang akan merusak citra PKS di tengah masyarakat. Harapan masih ada dari Partai Dakwah ini. Untuk manuju masyarakat yang Makmur, Adil dan Sejahtera. Semoga.....

Selamat Milad ke 13 PKS, kau akan tetap ada di hatiku dan hati keluargaku. Maju Terus PKS..Kami senantiasa bersamamu. Allahu Akbar.



 
Read more »

Minggu, 17 April 2011

Ucapan Selamat Milad PKS Ke-13


Read more »

Milad Ke-13, Kader Padati Senayan

Liputan6.com, Jakarta: Ribuan kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memadati Stadion Gelora Bung Karno (GBK) untuk merayakan milad ke-13 partai tersebut. Akibatnya, beberapa ruas jalan ibukota mengalami kemacetan parah.

"Milad ke 13 ini dihadiri lebih dari 300 ribu kader dan simpatisan. "Antusiasme ini akan menyebabkan beberapa kemacetan, kami mohon maaf atas hal ini," kata Ketua Panitia Milad, Triwisaksana di Jakarta, Minggu (17/4).

Para kader dan simpatisan PKS datang dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya, mereka masih terus berdatangan dan memadati GBK. Terlihat bus-bus pengantar berjejer di sisi jalan dan memacetkan arus lalu lintas.

Milad tersebut dihadiri presiden partai Luthfi Hasan Ishak, Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin, seluruh jajaran pengurus DPP, DPW, dan DPD seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya sebagai ketua panitia Milad, Triwisaksana mewakili partai mengucapkan belasungkawa atas peristiwa bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon pada Jumat (16/4) lalu dan mendukung sepenuhnya upaya kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan, milad kali ini diselenggarakan sebagai bentuk konsolidasi para kader untuk lebih bekerja keras dalam dakwah bagi kemaslahatan umat. (ANT/Vin)



Sumber : www.liputan6.com
Read more »

Berani Mundur

Oleh Zaim Uchrowi
Arifinto sungguh disayang Tuhan. Anggota DPR itu saya yakin seorang yang baik. Lebih baik dari rata-rata orang, lebih baik dari kebanyakan rekan legislatifnya. Tapi, sebaik-baik orang tentu punya kelemahan, tak terkecuali orang baik ini. Ia melakukan yang tak patut bagi orang sebaik dirinya, apalagi di tengah rapat Paripurna DPR—rapat yang semestinya diikuti cermat oleh semua pesertanya.
Read more »

Sabtu, 16 April 2011

Peringati Milad Ke 13, PKS Tegaskan Siap Bekerja Untuk Indonesia

 Siaran Pers
Peringati Milad Ke-13, PKS Tegaskan Siap Bekerja Untuk Indonesia
Jakarta (13/4) - Dalam memperingati Hari Jadi (Milad) yang ke-13, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali menegaskan diri sebagai partai yang siap bekerja untuk Indonesia. Demikian disampaikan Ketua Panitia Milad PKS Triwisaksana, Rabu (13/4) di Jakarta. Lebih lanjut Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS DKI Jakarta ini, mengatakan bahwa apapun masalah yang dihadapi, tidak akan sedikit pun menurunkan semangat PKS untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia.
Read more »

Dani Anwar Reses ke Sukabumi Utara Rawa Belong

Jakarta- H. Dani Anwar anggota DPD Daerah Pemilihan DKI Jakarta mengadakan acara temu konstituens (Reses), Selasa, 12 April 2011 yang lalu. Acara yang di hadiri oleh Tokoh Masyarakat, kader dan simpatisan PKS Kelurahan Sukabumi Utara Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat ini di adakan di RM. Juwiring, Jl. Kebayoran Lama Jakarta Barat.
Read more »

Sabtu, 09 April 2011

Untuk Kita Renungkan

“AKHI, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat temyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh.” Begitu keluh kesah seorang mad’u kepada murabbinya di suatu malam.

Sang murabbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad’unya. “Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?” sahut sang murabbi setelah sesaat termenung.

“Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku beberapa ikhwah yang justru tidak islami. Juga dengan organisasi dakwah yang ana geluti; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana mendingan sendiri saja…” jawab mad’u itu.

Sang murabbi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal.

“Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah amat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya bau kotoran manusia. Lalu, apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?”, tanya sang murabbi dengan kiasan bermakna dalam.

Sang mad’u terdiam berpikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat.

“Apakah antum memilih untuk terjun ke laut dan berenang sampai tujuan?”, sang murabbi mencoba memberi opsi.

“Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasakan kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan ikan lumba-lumba. Tapi itu hanya sesaat. Berapa kekuatan antum untuk berenang hingga tujuan? Bagaimana bila ikan hiu datang? Darimana antum mendapat makan dan minum? Bila malam datang, bagaimana antum mengatasi hawa dingin?” serentetan pertanyaan dihamparkan di hadapan sang mad’u.

Tak ayal, sang mad’u menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadung memuncak, namun sang murabbi yang dihormatinya justru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.

“Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah?” Pertanyaan menohok ini menghujam jiwa sang mad’u. Ia hanya mengangguk.

“Bagaimana bila temyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh jalan itu temyata mogok? Antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak di jalan, atau mencoba memperbaikinya?” tanya sang murabbi lagi.

Sang mad’u tetap terdiam dalam sesenggukan tangis perlahannya.

Tiba-tiba ia mengangkat tangannya, “Cukup akhi, cukup. Ana sadar. Maafkan ana. Ana akan tetap istiqamah. Ana berdakwah bukan untuk mendapat medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan…”

“Biarlah yang lain dengan urusan pribadi masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam dakwah. Dan hanya Allah saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji-Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan jadi pelebur dosa-dosa ana”, sang mad’u berazzam di hadapan murabbi yang semakin dihormatinya.

Sang murabbi tersenyum. “Akhi, jama’ah ini adalah jama’ah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi dibalik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki. Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia terbaik pilihan Allah.”

“Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta’ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka di mata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap dakwah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka.”

“Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidak-sepakatan selalu disikapi dengan jalan itu; maka kapankah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?” sambungnya panjang lebar.

“Kita bukan sekedar pengamat yang hanya bisa berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding sebuah kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafirpun bisa melakukannya. Tapi kita adalah da’i. Kita adalah khalifah. Kitalah yang diserahi amanat oleh Allah untuk membenahi masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya mengeksposnya, yang bisa jadi justru semakin memperuncing masalah.”

“Jangan sampai, kita seperti menyiram bensin ke sebuah bara api. Bara yang tadinya kecil tak bernilai, bisa menjelma menjadi nyala api yang membakar apa saja. Termasuk kita sendiri!”

Sang mad’u termenung merenungi setiap kalimat murabbinya. Azzamnya memang kembali menguat. Namun ada satu hal tetap bergelayut dihatinya.

“Tapi bagaimana ana bisa memperbaiki organisasi dakwah dengan kapasitas ana yang lemah ini?” sebuah pertanyaan konstruktif akhirnya muncul juga.

“Siapa bilang kapasitas antum lemah? Apakah Allah mewahyukan begitu kepada antum? Semua manusia punya kapasitas yang berbeda. Namun tidak ada yang bisa menilai, bahwa yang satu lebih baik dari yang lain!”, sahut sang murabbi.

“Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiah dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang kepada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang beriman. Bila ada sebuah isyu atau gosip, tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghil antum terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya.”

Suasana dialog itu mulai mencair. Semakin lama, pembicaraan melebar dengan akrabnya. Tak terasa, kokok ayam jantan memecah suasana. Sang mad’u bergegas mengambil wudhu untuk qiyamullail malam itu. Sang murabbi sibuk membangunkan beberapa mad’unya yang lain dari asyik tidurnya.

Malam itu, sang mad’u menyadari kekhilafannya. Ia bertekad untuk tetap berputar bersama jama’ah dalam mengarungi jalan dakwah. Pencerahan diperolehnya. Demikian juga yang kami harapkan dari Anda, pembaca…

Wallahu a’lam.

Sumber : millist SOCMED
Read more »

Senin, 04 April 2011

Layanan e-KTP Mulai Agustus 2011

Palmerah, Warta Kota
Pemerintah mulai membuka layanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk secara elektronik atau e-KTP pada minggu pertama Agustus hingga minggu keempat November 2011.

Plt. Dirjen Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman menyebut, untuk tahun ini, pelayanan e-KTP ini dilakukan untuk 2.348 kecamatan di 197 kabupaten/kota. "Sedangkan untuk 300 kabupaten/kota lainnya akan dilakukan di 2012," ujar Irman dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR, Selasa (29/3).
Read more »

Minggu, 03 April 2011

Mabit Kader DPC PKS Kebon Jeruk

Jakarta - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera  Kebon Jeruk Jakarta Barat mengadakan Mabit bagi kader inti (KI) di Masjid Al Balagh Kelurahan Sukabumi Selatan Kebon Jeruk Jakarta Barat, Sabtu,2/3/2011. Sebanyak enam puluh KI dari delapan puluh KI yang terdaftar di kaderisasi hadir mengikuti rangkaian acara sejak ba'da sholat Maghrib hingga sholat subuh berjamaah.
Read more »

Sabtu, 02 April 2011

Rapat Koordinasi Strukur DPC PKS Kebon Jeruk

Rapat Koordinasi Struktur  DPC PKS Kebon Jeruk dengan Ketua-Ketua  DPRa

Jakarta - Struktur Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKS Kebon Jeruk Jakarta Barat senantiasa melakukan rapat koordinasi rutin dengan para ketua Dewan Pimpinan Ranting (DPRa) PKS se kecamatan kebon Jeruk.

Rakord yang di ikuti oleh seluruh ketua DPRa  ini di lakukan rutin sepekan sekali setiap kamis malam jum'at. Rakord di pimpin langsung oleh ketua DPC PKS Kebon Jeruk, Ahmad Ridho.

DPC PKS Kebon Jeruk terdiri dari Tujuh Ketua DPRa, yaitu Asri Abdullah (DPRa Kebon jeruk), Defril (DPRa Kelapa Dua), Gunadi Abd Rahman (DPRa Sukabumi Utara), Mirza Rangkuti (DPRa Sukabumi Selatan), Marsin (DPRa Duri Kepa), Zulfikar (DPRa Kedoya Selatan), dan Sofyan ( DPRa Kedoya Utara).(Mhd)










Read more »

 

GALERI FOTO

VIDEO

DUKUNG KAMI

SELAMAT DATANG, ANDA MENGUNJUNGI BLOG RESMI DPC PKS KEBON JERUK